ILMU KOMUNIKASI
SUATU PENGANTAR
Berdasarkan pendapat dari para pakar
komunikasi yang mengemukakan fungsi komunikasi berbeda-beda. Seperti halnya
Thomas M Scheidel mengemukakan bahwa berkomunikasi adalah kita berkomunikasi untuk
menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan
orang di sekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa,
berfikir  atau berperilaku seperti yang
kita inginkan. Tetapi tujuan dasar berkomunikasi adalah untuk mengendalikan
lingkungan fisik dan psikologis manusia.
            Berikut
ini kita akan membahas 4 fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan
oleh William I. Gorden :
1.   Komunikasi sosial
Komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri,
akulturasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekanan dan ketegangan. Antara lain lewat komunikasi bersifat menghibur dan
memupuk hubungan dengan orang lain.
Kemapuan berkomunikasi menjadikan manusia “pengikat
waktu”. Pengikatan waktu merujuk pada kemampuan manusia untuk mewariskan
pengetahuan dari generasi ke generasi dan dari budaya ke budaya. Pengikatan
waktu ini merupakan suatu karakteristik yang membedakan manusia dengan bentuk
lain di kehidupan. Dengan kemampuan tersebut, manusia dapat mengendalikan dan
mengubah lingkungan mereka.
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri
ini dan itu hanya bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan orang lain
terhadap kita. Konsep diri yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga
dan orang terdekat disekitar kita. Mereka itulah yang disebut significant
others.
Aspek-aspek konsep diri seperti jenis kelamin, agama,
kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa fisik kita, dan sebagainya kita
internalisasikan lewat pernyataan (umpan balik) kepada orang lain yang
menegaskan aspek-aspek tersebut kepada kita. Identitas etnik merupakan unsur
penting dari konsep diri. 
Identitas etnik seseorang berkembang melalui
internalisasi atas “pengkhasan” diri oleh orang lain yang khususnya kepada
orang terdekat disekitarnya mengenai siapa orang itu dan siapa oranglain
berdasarkan latar belakang etniknya.
Kesukuan disamping agama, secara tradisional merupakan
aspek terpenting konsep diri ini. Begitu penting asal usul kita sehingga tanpa
kepastian asal usul, kita tidak akan bisa mengingat identitas etnik untuk
memastikan bahwa kita memiliki dimensi terpenting pada identitas kita. Konsep
kulturalisasi ini berlangsung sepanjang hayat. 
Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis.
Inilah yang disebut aktualisasi diri atau eksistensi diri. Fungsi komunikasi
sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada uraian para penanya dalam
seminar atau juga terlihat dari para anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam
siding-sidang mereka yang bertele-tele karena merasa dirinya yang paling
penting dan paling benar jadi setiap orang ingin berbicara dan ingin di
dengarkan.
Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan utama
manusia dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah adalah kebutuhan
bersosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina hubungan baik
dengan orang lain.
Komunikasi dalam konteks apapun adalah bentuk dasar
adaptasi terhadap lingkungan. Perilaku komunikasi pertama yang dipelajari
manusia berasal dari sentuhan orangtua sebagai respons atas upaya bayi untuk
memenuhi kebutuhannya. Komunikasi itu penting bagi pertumbuhan sosial,
sebagaimana makanan penting untuk pertumbuhan fisik.
Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan
emosional dan meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta,
kasih sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga bahkan iri hati dan
kebencian. Melalui komunikasi, kita dapat mengalami berbagau kualitas perasaan
itu dan membandingkannya antara perasaan satu dan perasaan lainnya. Lewat umpan
balik dari orang lain kita memperoleh info bahwa kita orang yang sehat jasmani
dan rohani, dan kita juga orang yang berharga.
Untuk memperoleh kesehatan emosional, kita harus
memupuk perasaan-perasaan positive dan mencoba menetralisasikan
perasaan-perasaan negative. Para psikolog menunjukan kepada kita bahwa banyak
perilaku manusia itu dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga keseimbangan
emosional atau mengurangi ketegangan internal dan rasa frustasi.
Melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat
memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual dengan memupuk hubungan yang
hangan dengan orang disekitar. Orang yang tidak memperoleh kasih saying dan
kehangatan dari orang disekitarnya cenderung agresif dan agresivitas ini
melahirkan kekerasan terhadap oranglain. 
Tim peneliti di rumah sakit Lehigh Valley
Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang mudah marah,
menyimpan perasaan bermusuhan, suka bersikap sinis, dan agresif dapat berkaitan
erat dengan peningkatan kematian akibat infark jantung. Hal itu membuat mereka
menghasilkan lebih banyak hormone strees yang merugikan dan lebih beresiko
terkena penyakit jantung. Semua hasil penelitian itu sebenarnya memperkuat
ucapan Nabi Muhammad SAW-sang ilmuwan sejati-14 abad yang lalu bahwa
silaturahmi memperpanjang usia.
2.   Komunikasi Ekspresif
Sama kaitannya dengan komunikasi sosial adalah
komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam
kelompok. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhu orang
lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk
menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) manusia.
Emosi manusia juga dapat di salurkan lewat
bentuk-bentuk seni seperti puisi, novel, music, tarian atau lukisan. Seperti
contohnya puisi “Aku” karya Chairil Anwar yang mengekspresikan kebebasannya
dalam berkreasi. Musik juga dapat mengekspresikan perasaan, kesadaran dan
bahkan pandangan hidup manusia. Itu sebabnya pertunjukan music Iwan Fals yang
lirik-liriknya bermuatan kritik atau sindiran terhadap penguasa sering dilarang
pihak berwajib selama era Orde Baru. Lukisan pun sering mengekspresikan
perasaan pelukisnya, lukisan-lukisan Raden Saleh yang warna-warnanya suram,
para pengamat menafsirkan kalau warna-warna itu mengambarkan suasana kejiwaan
yang “Prihatin dan tertekan” pada saat mengalami masa penjajahan.
3.   Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif.
Yang dimaksud kolektif, komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan
sepanjang tahun dan sepanjang hidup, misalnya seperti upacaran kelahiran, sunatan,
ulangtahun, pertunangan, pernikahan, dan upacara kematian. Dalam acara-acara
itu biasanya orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku tertentu
yang bersifat simbolik.
Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif,
yaitu menyatakan perasaan terdalam seseorang. Sebagai contoh misalnya, orang
menziarahi makam Nabi Muhammad sampai menangis didekatnya untuk menunjukan
kecintaan kepadanya.
Komunikasi ritual ini terkadang bersifat mistik dan
mungkin sulit dipahami orang lain di luar komunitas tersebut. Namun hingga
kapanpun ritual tampaknya akan tetap menjadi kebutuhan manusia, meskipun
bentuknya berubah-ubah demi pemenuhan jati dirinya sebagai individu dan sebagai
anggota komunitas sosial.
Salah satu ritual modern adalah olah raga. Menurut
Michael Novak dalam bukunya The Joy of Sports, olahraga khususnya kompetisi
tingkat dunia mirip dengan “upacara keagamaan”. Peristiwa itu mencakup tata
cara yang hamper dianggap suci dan harus dipatuhi dan juga menggunakan
lambing-lambang seperti bendera, lagu kebangsaan, kostum, tempat-tempat “suci”
yang dikhususkan bagi pelatih, pemain dan penonton, juga batasan waktu dan
sebagainya.
4.   Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum
yaitu : menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan,
dan menubah perilaku atau menggerakan tindakan dan juga untuk menghibur. Jika
diringkas, semua tujuan itu bisa disebut juga dengan membujuk (bersifat
persuasive).
Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau
menerangkan (to inform) mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara
menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang
disampaikannya itu akurat dan layak untuk di ketahui.
Sebagai instrument, komunikasi tidak hanya untuk
membangun hubungan saja namun juga dapat menghancurkan hubungan tersebut. Studi
komunikasi membuat kita lebih peka terhadap strategi yang bisa digunakan dalam
komunikasi untuk bekerja lebih baik dengan oranglain demi keuntungan bersama.
Komunikasi juga berfungsi sebagai instrument untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik untuk tujuan jangka pendek
maupun tujuan janga panjang. Tujuan jangka pendek misalnya memperoleh pijian,
simpati, empati, keuntungan material. Tujuan jangka panjang misalnya keahlian
berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian menulis.
Komunikasi efektif merupakan salah satu keahlian
penting bahkan boleh jadi yang terpenting untuk mencapai keberhasilan dan
kebahagiaan hidup. Berdasarkan hasil reset, Schein menekankan bahwa kemampuan
meningkatkan manfaat komunikasi antar pribadi merupakan suatu keahlian
istimewa.
Komunikasi yang baik melahirkan transparasi. Kita
menjadi lebih terbuka dan cepat belajar dari kesalahan, akan tetapi secara
implicit komunikasi juga sama pentingnya dalam karier politik meskipun
penelitian dalam bidang ini tidak seluas bidang bisnis.
Meskipun kita dapat membedakan fungsi-fungsi
komunikasi itu, suatu peristiwa komunikasi sesungguhnya seringkali mempunyai
fungsi yang tumpang tindih walaupun salah satu fungsinya sangat menonjol dan
mendominasi.
Sebenarnya terdapat banyak sekali fungsi komunikasi
dalam kehidupan kita. Anda tentu saja dapat mengkonseptualisasikan dan
mengembangkan pandangan anda mengenai masalah ini berdasarkan resume bacaan ini
ataupun pengamatan anda atas peristiwa-peristiwa komunikasi yang terjadi di
sekitar anda.